Manola, Gema Kawula,-Sekitar 150 umat Paroki St. Yoseph Pekerja Manola mengikuti ziarah Tahun Yubileum pada Jumat, 12 Desember 2025. Para peziarah berasal dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Mereka merupakan gabungan umat pusat paroki bersama umat dari sejumlah stasi, yakni Stasi Wewulla, Stasi Korokangali, dan Stasi Wanno Liber.
Ziarah Yubileum ini mengambil rute menuju Paroki Katedral Roh Kudus Weetebula sebagai tujuan utama peziarahan. Dari sana, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pakamandara, tempat para misionaris pertama kali menginjakkan kaki di tanah Sumba sekaligus lokasi pemakaman para imam Unio Keuskupan Weetebula.
Rombongan tiba di pelataran Gedung Serba Guna (GSG) Paroki Katedral Roh Kudus Weetebula sekitar pukul 08.00 Wita. Setelah beristirahat sejenak, umat mengikuti doa bersama di halaman GSG sebagai awal rangkaian ziarah. Doa dipimpin oleh RD. Ferdinandus Mawo Waku. Dari halaman GSG, umat berarak menuju Gereja Katedral untuk berdoa di depan Porta Sancta.
Doa dilanjutkan di dalam Gereja Katedral dan ditutup dengan penerimaan berkat melalui penumpangan tangan. Usai rangkaian doa di Katedral, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pakamandara sebagai puncak ziarah rohani.
Setibanya di Pakamandara, umat mengikuti Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RD. Ferdinandus Mawo Waku, didampingi RD. Miki No. Dalam homilinya, RD. Ferdin menegaskan bahwa ziarah Porta Sancta merupakan kesempatan rohani yang sangat berharga bagi umat beriman.
“Hari ini kita berjalan bersama melewati Pintu Suci. Saya berharap ada hal-hal baik yang sungguh kita peroleh dari peziarahan ini,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kesempatan mengikuti ziarah Tahun Yubileum tidak datang berulang kali dalam hidup seseorang. “Belum tentu kita bisa merayakan Tahun Yubileum dua kali dalam hidup. Karena itu, momen ini menjadi kesempatan penting bagi kita sebagai pengikut Kristus,” katanya.
Ia juga menyinggung berbagai tantangan yang dialami umat selama ziarah, seperti rasa lapar dan haus, terik matahari, serta meninggalkan kesibukan sehari-hari. “Semua itu merupakan bentuk pengorbanan diri untuk memperoleh rahmat pengampunan dari Tuhan,” ujarnya. Ia berharap umat yang belum sempat mengikuti ziarah dapat melakukannya secara pribadi, bersama keluarga, atau dalam kelompok lain.
Sejumlah peserta mengungkapkan sukacita mereka mengikuti ziarah Yubileum tersebut. Maria Imakulata Bili, seorang pelajar SMAK St. Yoseph Pekerja Manola, mengaku sangat bersyukur dapat ambil bagian dalam ziarah Porta Sancta. Ia berharap pengalaman rohani ini membantunya menjadi pribadi yang lebih baik serta setia dalam menjalani tanggung jawab sebagai pelajar.
Hal senada disampaikan Chika Malo, siswi SMA yang turut serta dalam ziarah tersebut. Menurut dia, ziarah Yubileum merupakan peristiwa iman yang jarang terjadi. “Perayaan ini hanya berlangsung sekali dalam 25 tahun. Saya sangat bersyukur bisa mengikutinya,” ujarnya. Ia berharap pengalaman ziarah ini menjadi bekal untuk meraih cita-cita dan memberi manfaat bagi Gereja dan masyarakat.
Sementara itu, Yustina Dada Melli, salah seorang umat Paroki St. Yoseph Pekerja Manola, berharap ziarah ini membawa berkat bagi keluarganya. “Saya berharap diberi kesehatan, rahmat, dan kekuatan iman dalam menjalani hidup sebagai orang Katolik,” katanya.
Rangkaian ziarah Yubileum ditutup dengan perjalanan bersama menuju Pantai Waikelo untuk rekreasi dan santap siang bersama sebelum umat kembali ke tempat masing-masing.

