Seminari Menengah Sinar Buana (Sesibu) di Weetebula, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, merayakan hari jadinya yang ke-58 pada Jumat, 4 Oktober 2025. Perayaan ini tak sekadar seremonial, tetapi menjadi momen refleksi dan seruan pertobatan bagi komunitas calon imam di “Bukit Asisi” tersebut.
Perayaan Ekaristi Kudus yang khidmat di Kapela Seminari menandai dimulainya Dies Natalis. Acara yang dimulai pukul 08.00 WITA ini dipimpin langsung oleh Rektor Seminari, RD. Kamilus Pantus, Pr., didampingi oleh sejumlah imam konselebran.
Dalam khotbahnya, RD. Kamilus menegaskan momen ulang tahun ini sebagai tahun rahmat bagi komunitas. Ia secara tajam mempertanyakan kembali komitmen internal para seminaris dan seluruh komunitas.

“Moment ini adalah saat yang tepat untuk kita kembali bertanya pada diri kita masing-masing, ‘mengapa saya berada di tempat ini?, untuk apa saya berada dilembaga ini?'” ujar Kamilus, menyerukan refleksi mendalam tentang panggilan calon imam.
Ia juga menegaskan bahwa perayaan Yubelium dan Dies Natalis ke-58 ini menuntut pembaharuan spiritual yang konkret, bukan hanya sebatas perayaan.
“Yubelium dan perayaan Dies Natalis SESIBU ke-58 hari ini bukan hanya sebagai moment yang dirayakan, melainkan hidup kita harus diperbaharui, diubah, disucikan. Iman harus dihidupkan kembali. Inilah saat yang tepat untuk pertobatan pribadi. Pertobatan komunitas Seminari,” tambahnya.
Perayaan Ekaristi tersebut dihadiri oleh komunitas internal, termasuk para siswa dan staf pengajar, serta tamu undangan, seperti orang tua siswa, biarawan/biarawati, dan ketua komite sekolah.
Setelah perayaan rohani, acara dilanjutkan dengan resepsi dan ramah tamah yang meriah di halaman tengah seminari. Para putra Asisi menampilkan berbagai atraksi, menunjukkan bakat dan kreativitas mereka.
RD. Kamilus dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih mendalam kepada semua pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam pembinaan dan pembentukan calon imam di lembaga tersebut.
Acara puncak kemeriahan Dies Natalis adalah pengumuman hasil dan pembagian hadiah lomba, yang diramaikan sorak-sorai serta tepuk tangan hadirin. Momen ini menjadi penutup resmi perayaan, disusul dengan santap siang bersama dan waktu rekreasi, mempererat suasana keakraban antara seluruh elemen Seminari.
Perayaan Dies Natalis ke-58 ini meneguhkan kembali semangat Sesibu untuk melanjutkan perutusannya sebagai pusat pembinaan dan persemaian “bibit-bibit unggul” bagi Gereja dan bangsa.


