17.5 C
Sumba
Tuesday, December 16, 2025
Media Resmi Keuskupan Weetebula

TriDuum dalam Keheningan: Sepuluh Diakon Bersiap Menuju Altar Kudus

Must read

Frater Chiko Ate
Frater Chiko Atehttp://keuskupanweetebula.org
Sedang menjalani Tahun Orientasi Pastoral di Komsos Weetebula

Weetebula, Gema Kawula,- Sore yang tenang di bawah langit Katedral Roh Kudus Weetebula berubah menjadi momen penuh makna pada Senin (21/10/2025). Sepuluh diakon berjalan beriringan menuju altar, menandai puncak rangkaian Tri-Duum menjelang tahbisan imamat.

Kesepuluh diakon itu terdiri dari sembilan calon imam dari Kongregasi Redemptoris (CSsR) dan satu calon imam  dari Projo Keuskupan Weetebula. Mereka akan menerima rahmat tahbisan imamat pada Selasa, 22 Oktober 2025.

Upacara Tri-Duum agung hari itu juga disertai pemberkatan perlengkapan dan busana liturgi yang akan digunakan setelah pentahbisan. Suasana doa dan keheningan membungkus seluruh prosesi, yang dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Weetebula, Mgr. Edmund Woga, CSsR. Ia didampingi oleh Pater Provinsial Redemptoris Indonesia, Pater Jack Umbu Warata, CSsR, serta sejumlah imam konselebran.

Dalam refleksi batin mereka, para diakon merenungkan perjalanan panggilan hidup yang membawa mereka pada momen tahbisan. Terinspirasi dari Injil Matius 6:10, mereka menegaskan tekad untuk menyerahkan seluruh hidupnya pada kehendak Tuhan.

“Doakan mereka agar belajar menjadi gembala yang baik, seperti Yesus sendiri adalah Gembala yang Baik,” ujar Pater Jack dalam kotbahnya.

Ia juga berpesan agar para diakon meneladani Rasul Paulus dengan menjaga hidup doa dan refleksi yang mendalam. “Berdoalah agar kalian tahan dalam ujian. Biarlah tangan Tuhan menuntun kalian ke mana pun kalian pergi, dan kenakanlah senjata rohani sebagai kekuatan melawan kejahatan,” tegasnya.

Upacara ini dihadiri ratusan umat, para imam, biarawan-biarawati, serta keluarga para diakon. Suasana haru terlihat saat orang tua mereka turut mengambil bagian dalam doa pemberkatan.

Rangkaian Tri-Duum agung ditutup dengan pemberkatan alat dan busana liturgi, simbol kesiapan para diakon untuk melangkah dalam panggilan baru sebagai imam. Dengan hati gembira dan langkah mantap, mereka bersiap menyambut rahmat tahbisan yang telah lama dinanti.

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article