Weelima, Gema Kawula, – Suasana penuh hikmat dan sukacita mewarnai Perayaan Ekaristi Syukur 25 Tahun Hidup Membiara dan 18 Tahun Imamat Pater Agus Malo Bulu, CSs.R. Perayaan yang berlangsung pada Jumat, 26 September 2025 di Weelima, Paroki St. Agustinus Wanokasa dihadiri umat dari berbagai kalangan.
Perayaan ini dipimpin oleh Pater Agus sendiri, sementara khotbah dibawakan oleh Pater Robert Ramone, C.Ss.R. Puluhan imam, biarawan-biarawati, serta pejabat pemerintah hadir, di antaranya Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Wakil Ketua DPRD, dan jajaran pemerintah daerah.

Dalam homilinya, Pater Robert menyoroti teladan Rasul Paulus yang tetap setia mewartakan Injil meski dipenjara. Ia mengaitkannya dengan perjalanan panggilan Pater Agus. “Orang dalam keadaan tidak senang, terbelenggu apalagi di penjara, kecenderungannya ialah mempersalahkan orang lain. Tetapi Paulus justru meneguhkan umat. Sikap iman yang teguh inilah yang juga tampak dalam perjalanan Pater Agus,” ujarnya.
Pater Robert juga menyinggung kesetiaan sang yubilaris dalam memanfaatkan media digital untuk pewartaan iman. Melalui kanal Mutiara Pagi dan keterlibatannya di Daily Fresh Juice, Pater Agus dinilai menghadirkan renungan yang meneguhkan dan menginspirasi banyak orang.
Bupati Sumba Barat Daya, Ibu Ratu Ngadu Bonnu Wulla, S.T, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas karya Gereja, khususnya pelayanan Pater Agus. “Kehadiran para imam, biarawan, dan biarawati bukan hanya memperkuat kehidupan rohani umat, tetapi juga berkontribusi dalam pendidikan, kesehatan, pemberdayaan sosial, dan pembangunan kemanusiaan. Gereja dan pemerintah adalah mitra dalam menghadirkan kesejahteraan dan kedamaian bagi seluruh masyarakat,” katanya.

Rasa syukur dan haru juga terpancar dari Pater Agus. Ia menegaskan bahwa keberhasilan perayaan ini adalah buah kebersamaan. “Saya bukan siapa-siapa, tetapi saya punya siapa-siapa. Tidak ada tempat untuk sombong di sini. Semua ini terselenggara karena banyak pihak yang turut ambil bagian dengan tulus dan murah hati,” tuturnya.
Setelah itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, mendukung perjalanan panggilan imamatnya, serta menyukseskan acara syukur ini.
Hujan deras yang mengguyur sejak penghujung misa hingga resepsi tak menyurutkan antusiasme umat. Acara berakhir dengan makan bersama, ditutup dalam suasana penuh syukur dan kebersamaan, menegaskan cinta umat kepada imam yang lahir dan bertumbuh di tengah mereka.

 
                                    

