23.2 C
Sumba
Wednesday, October 29, 2025
Media Resmi Keuskupan Weetebula

Hari Jumat, Pekan Biasa XXV PF. St. Kosmas & Damianus, Martir Warna Liturgi: Hijau

Must read

Bacaan I: Hagai 2:1b-10

Sedikit waktu lagi maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan.

Bacaan dari Nubuat Hagai:

Pada tahun kedua pemerintahan raja Darius, pada tanggal 21 bulan ketujuh, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya, “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada sisa bangsa Israel, demikian, ‘Masih adakah di antara kalian yang dahulu melihat rumah Tuhan dalam kemegahannya yang semula? Dan bagaimanakah kalian lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya yang sekarang kamu katakan sama sekali tidak berarti? Tetapi sekarang kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah sabda Tuhan, kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar. Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah sabda Tuhan. Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kalian, demikianlah sabda Tuhan semesta alam, sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kalian pada waktu kalian keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!”

Dan beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga harta benda semua bangsa datang mengalir. Maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan. Sebab milik-Kulah perak dan emas, demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Maka kemegahan rumah ini nanti akan melebihi kemegahannya yang semula, sabda Tuhan semesat alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mazmur 43:1.2.3.4; R:5bc

Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita.

  • Berikanlah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari penipu dan orang curang!
  • Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
  • Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun, dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
  • Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil: Mrk. 10:45

Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.

Bacaan Injil: Lukas 9:18-22

Engkaulah Kristus dari Allah. Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Kata orang banyak siapakah Aku ini?” Mereka menjawab, “Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit.”

Yesus bertanya lagi, “Menurut kalian, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, “Engkaulah Kristus dari Allah.” Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa pun. Ia lalu berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan

Yesus bertanya kepada para murid: “Menurut orang banyak, siapakah Aku ini?” Jawaban mereka beragam: ada yang menganggap Yohanes Pembaptis, ada yang mengira Elia, atau salah satu nabi. Lalu Yesus menajamkan pertanyaan itu: “Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?”

Pertanyaan inilah yang menjadi inti iman Kristen. Bukan sekadar apa kata orang, melainkan apa pengakuan pribadi kita tentang Yesus. Petrus dengan berani menjawab, “Engkau adalah Mesias dari Allah.” Jawaban ini bukan hanya sekadar pengetahuan, melainkan pengakuan iman yang lahir dari pengalaman berjalan bersama Yesus.

Yesus ingin agar setiap orang beriman tidak hidup hanya dari opini atau suara mayoritas. Dunia seringkali punya banyak versi tentang siapa Yesus: seorang nabi besar, seorang guru moral, tokoh sejarah. Namun iman sejati menuntut jawaban pribadi: Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamatku.

Pertanyaan itu masih menggema hingga hari ini: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawaban kita tidak cukup diucapkan dengan bibir, tetapi mesti nyata dalam sikap hidup. Jika kita sungguh mengakui Yesus sebagai Mesias, maka hidup kita pun diarahkan untuk mengikuti-Nya: memikul salib, setia dalam doa, dan berani bersaksi tentang kasih Allah.

Yesus juga menegaskan bahwa Ia harus menderita, ditolak, dibunuh, dan dibangkitkan. Dengan ini Ia mau mengingatkan bahwa jalan Mesias bukan jalan kemuliaan instan, melainkan jalan pengorbanan. Murid yang mengakui Yesus harus siap menapaki jalan yang sama: melayani, berkorban, dan tetap berharap pada kebangkitan.

Doa

Tuhan Yesus yang penuh kasih, kami percaya Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup, Juru Selamat yang datang untuk menebus kami. Ajarilah kami agar pengakuan ini tidak hanya berhenti di bibir, tetapi nyata dalam hidup sehari-hari: Demi Kristus Tuhan Kami. Amin

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article