Keuskupan Weetebula: Gereja Katolik di Tanah Sumba
Keuskupan Weetebula merupakan salah satu keuskupan Katolik yang ada di Indonesia. Keuskupan ini menjadi sufragan dari Provinsi Gerejawi Kupang, bersama Keuskupan Agung Kupang dan Keuskupan Atambua, dan mencakup seluruh wilayah Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Saat ini, wilayah pelayanan Keuskupan Weetebula terdiri atas 26 paroki yang tersebar di seluruh pulau.
Awal Mula Misi Katolik di Sumba
Perjumpaan pertama masyarakat Sumba dengan iman Katolik dimulai pada 21 April 1889, ketika misionaris Yesuit tiba di pulau ini. Dua imam Yesuit dan seorang bruder memulai karya pelayanan dan pewartaan Injil. Namun, perjalanan misi ini tidak berlangsung lama. Pada tahun 1898, misi ditutup, dan para misionaris Yesuit memutuskan melanjutkan pelayanan mereka ke Pulau Jawa.
Tiga dekade kemudian, pada 1929, giliran para misionaris dari Serikat Sabda Allah (SVD) datang dan melanjutkan misi yang sempat terhenti. Selama hampir tiga dekade, tepatnya hingga 1957, tiga belas imam dan bruder SVD melayani umat Katolik di Sumba. Pada tahun 1957, misi Sumba secara resmi diserahkan kepada para misionaris Redemptoris (CSsR), sementara para imam SVD kembali bertugas ke Flores. Kehadiran kongregasi religius pria dan wanita pun semakin memperkuat pelayanan Gereja Katolik di pulau ini.
Dari Prefektur ke Keuskupan
Tonggak penting bagi perkembangan Gereja Katolik di Sumba terjadi pada 20 Oktober 1959, ketika Vatikan mendirikan Prefektur Apostolik Weetebula, yang dipisahkan dari Vikariat Apostolik Ende. Sepuluh tahun kemudian, pada 6 Februari 1969, statusnya ditingkatkan menjadi Keuskupan Weetebula.
Pada awalnya, wilayah ini berada di bawah provinsi gerejawi Keuskupan Agung Ende. Namun, pada 23 Oktober 1989, wilayah metropolitnya dipindahkan ke Keuskupan Agung Kupang, menandai babak baru dalam persekutuan gerejawi di Nusa Tenggara Timur.
Para Gembala Keuskupan Weetebula
Karya pastoral Keuskupan Weetebula dijalankan oleh para gembala yang diutus untuk menuntun umat di tanah Sumba.
- Prefek Apostolik Weetebula pertama adalah R.P. Gerhard J. Legeland, C.Ss.R., yang melayani dari 15 Maret 1960 hingga 1969.
- Setelah menjadi keuskupan, Uskup pertama adalah Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D., yang ditahbiskan pada 25 April 1986 dan memimpin hingga 19 Januari 2008, sebelum kemudian diangkat menjadi Uskup Maumere.
- Uskup berikutnya, Mgr. Edmund Woga, C.Ss.R., diangkat oleh Paus Benediktus XVI pada 4 April 2009 dan ditahbiskan pada 17 Juli 2009. Beliau kini menjabat sebagai uskup petahana, memimpin umat Katolik di seluruh Pulau Sumba.
Sepanjang sejarahnya, keuskupan ini juga pernah ditangani oleh sejumlah administrator apostolik dan vikaris kapitulasi, seperti R.P. Wilhelm Wagener, C.Ss.R., R.P. Henricus Haripranata, S.J., R.P. Berthold Neij, C.Ss.R., dan R.P. Karl Seitz, C.Ss.R., yang memimpin sementara di masa transisi kepemimpinan gereja setempat.
No responses yet